Banyuwangi Barat - Berdasarkan Sumber Data KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunung Api Raung telah terjadi erupsi gunung Raung pada hari Selasa, 24 Desember 2024, pukul 12:10 WIB.
Visual letusan tidak teramati, melihat kondisi tersebut Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat melakukan koordinasi dengan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon – Banyuwangi, pada Selasa (24/12/2024).
Menurut informasi dari Petugas PPGA Raung, Burhan mengatakan Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 16 mm dan durasi 116 detik, rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.
“Untuk kondisi Gunung Raung saat ini, masyarakat atau warga khususnya yang dilereng Raung atau di manapun berada terkait dengan berita atau video yang atau semacamnya yang menyatakan bahwa itu terkait Gunung Raung sebaiknya berhati hati harus Cross Check dulu, ” kata Burhan.
“Kita ada website resmi sehingga masyarakat bisa mengeceknya di magma.esdm.co.id, disitu ada laporan 24 jam dari Gunung Raung, CCTV juga bisa diakses untuk kondisi visualnya, sebetulnya kita juga sudah buat klarifikasi atau kita sudah buat siaran pers karena banyak berita yang macam macam, ” jelasnya.
“Masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, untuk letusan Gunung Raung ini tidak seperti gunung gunung yang lain, energinya memang berbeda, kalau Raung awan panas keatas saja sementara gunung yang lain ada awan panas dan guguran, ” terangnya.
“Potensi bahayanya saat ini adalah lontaran material pijar yang jatuh disekitar pusat kawah, gas beracun yang dikeluarkan dan abunya, sementara kalau tidak sampai keatas masyarakat aman aman saja karena radius 3 km dari puncak dan penduduk terdekat dari Gunung Raung itu berjarak 10 km, jadi sepanjang tidak ada pendakian maka masih aman” pungkasnya.
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Waka Adm, Rahman Hadi Suroso mengatakan bahwa kordinasi yang dilakukan ini adalah mitigasi penanggulangan bencana dan informasi resmi dari petugas PPGA Raung akan menjadi strategi pennanganan bencana selanjutnya.
“Kami sudah membuat kebijakan dalam rangka mitigasi terjadinya bencana adalah melarang kegiatan pendakian Gunung Raung, memerintahkan segenap Asper (Asisten Perhutani) untuk siaga bencana bekerjasama dengan stakeholder terkait, ” ujar Rahman.
“Kita juga sudah siagakan dan siap memobilisasi Polisi Hutan diwilayah kerja KPH Banyuwangi Barat untuk tanggap bencana, ” pungkasnya.@Red.